Ancaman bom yang melanda kampus Harvard University, Amerika Serikat ternyata hanyalah ancaman palsu belaka alias hoax. Seorang mahasiswa kampus ternama tersebut mendalangi ancaman palsu ini demi tidak ikut ujian akhir.
Mahasiswa bernama Eldo Kim telah ditangkap dan akan segera menjalani persidangan di pengadilan di Boston atas kasus ini. Pemuda berusia 20 tahun ini dijerat dakwaan memberikan ancaman bom palsu yang membuat panik seisi kampus Harvard University pada Senin (16/12) waktu setempat.
Kim membuat puluhan personel kepolisian, FBI dan petugas darurat membuang-buang waktu dengan memberikan ancaman bom palsu tersebut. Disebutkan bahwa Kim menyampaikan ancaman palsu tersebut dengan mengirimkan email kepada kepolisian Harvard University, pihak kampus dan surat kabar kampus.
Email tersebut diterima pada Senin (16/12) pagi, atau sekitar satu setengah jam sebelum ujian akhir Kim dimulai. Email tersebut berjudul "bombs placed around campus". Email itu juga berisi peringatan bahwa ada bom rakitan berisi benda tajam telah dipasang di empat gedung.
Dalam email juga disebutkan tentang peringatan bahwa bom tersebut segera meledak. "Cepat karena bom akan segera meledak," demikian isi email tersebut.
Akibat ancaman bom palsu ini, FBI dilibatkan dan melakukan evakuasi terhadap empat gedung yang diancam bom. Bahkan ujian akhir yang dijadwalkan digelar harus dibatalkan. Hasil penyisiran FBI dan polisi tidak berhasil menemukan satupun bom atau bahan peledak di area kampus.
Menurut aparat setempat, Kim akhirnya mengaku bahwa dirinya menyebar ancaman palsu tersebut untuk menghindari ujian akhir yang dijadwalkan pagi itu. Namun kini, Kim harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Jika dinyatakan bersalah, Kim terancam hukuman maksimum 5 tahun penjara. Kemudian juga 3 tahun wajib lapor ke polisi setelah bebas dan juga hukuman denda sebesar US$ 250 ribu atau setara Rp 3 miliar.
0 komentar:
Posting Komentar