Kirsty Ashman harus membuang jauh-jauh mimpinya menjadi Guru Bahasa Inggris. Setelah mencoba mengenyam bangku perkuliahan di dua universitas, Queen Mary’s University di London dan Anglia Ruskin University di Cambridge.
Ia harus berhenti kuliah, sebelum penyakitnya bertambah parah dan bisa merenggut nyawa.
"Saya sudah putus asa untuk mendapatkan gelar dan menyelesaikan studi, tapi saya harus menempatkan kesehatan di atas segalanya,” ungkap Ashman dilansir Daily Mail.
Wanita 22 tahun itu mengalami alergi kronis terhadap debu, serbuk sari, jamur dan beberapa binatang. Keinginannya belajar berakhir dengan serangan asma parah karena debu yang dihirupnya dari buku-buku perpustakaan. Peristiwa tersebut membuatnya harus di larikan ke rumah sakit.
Selama dua tahun belajar di universitas, Ashman mengalami lebih dari 15 serangan sesak napas. Dia beresiko menjalani rawat inap setiap kali dia membuka sebuah buku, pergi ke kantin, atau memasuki ruang kuliah berdebu atau ruang umum.
Ashman memang telah menyerah untuk menjadi seorang guru bahasa Inggris, tetapi sekarang dia belajar ilmu kedokteran dari rumahnya melalui jalur Universitas Terbuka. Keluarganya kini harus membersihkan rumah dari debu setiap hari serta serta mengganti seprai setiap hari.
0 komentar:
Posting Komentar