1. El Colacho (Festival Lompati Bayi) (Spanyol)
Acara ini merupakan festival Katolik Corpus Christi, dimana para pria berlomba melompati bayi yang baru lahir. Tentu saja setelah mendapat izin dari para orang tua bayi itu. Para peserta lomba didandani sedemikian rupa seperti tampil dengan kostum menakutkan, memegang cambuk dll. Tujuannya agar para pria yang berlomba tersebut membersihkan atau menjauhkan si bayi dari segala kejahatan. Ceroboh memang, tapi melompati bayi dianggap merupakan cara terbaik. Dikabarkan acara El Colacho sudah ada sejak 1620. unikgaul.com
2. Hadaka Matsuri (Festival Telanjang) (Japan)
Hadakamatsur memang sangat terkenal. Mungkin karena festival milik Jepang ini sangat unik dimana para peserta hanya mengenakan pakaian serba minim. Biasanya hanya menggunakan cawat khas Jepang yang biasa disebut fundoshi. Namun sangat jarang yang benar-benar tampil telanjang. Para peserta boleh menggunakan pakaian apapun hanya yang dianggap di atas vulgar. Festival ini diselenggarakan di banyak tempat di Jepang. Biasanya saat musim panas atau musim dingin. Dalam festival ini terdapat satu peserta yang benar-benar telanjang. Bagi peserta lainnya yang bisa menyentuh peserta telanjang diyakini akan membawa keberuntungan.
3. Up Helly-Aa (Festival Api) (Shetland Islands)
Festival ini merupakan penghargaan atas perjuangan Viking di masa lalu. Up Helly-Aa berarti akhir dari hari-hari suci. Festival api ini diadakan di Pulau Shetland setiap tahun di tengah musim dingin atau menandai akhir musim natal. Prosesi festival Up Helly-Aa melibatkan ribuan orang dalam acara pembakaran reflika kapal Viking yang tingginya mencapai 32 kaki. Karena selalu ada peserta festival yang berdandan dengan kostum feminim, namun berpostur gagah, mereka menamakannya ‘Transvestite Tuesday’ atau sang waria perkasa.
4. The Monkey Buffet (Festival Monyet Prasmanan) (Thailand)
Setiap tahun sekitar 600 monyet dari semua provinsi diundang untuk makan buah-buahan dan sayuran dalam bentuk prasmanan. Festival tahunan ini diselenggarakan untuk menghormati pahlawan Ramayana, yaitu Rama yang dihargai lawan dan kawan. Serta wilayah kekuasaan raka monyet, Hanoman yang sekarang dinamau Lopburi. Dalam festival ini disediakan 3000 kg buah-buahan dan sayuran untuk para monyet.
5. Holi (Festival Warna) (India)
Holi, juga disebut festival warna, adalah festival musim semi yang biasa dilakukan umat Hindu. Festival ini populer dilakukan di India, Guyana, dan Nepal. Pada hari kedua festival yang dikenal dengan Dhulhendi, setiap orang saling melempar serbuk pewarna dan air dan dilakukan sepanjang hari. Festival yang dilakukan menuju perubahan ke musim semi, diyakini akan menyebabkan virus demam dan dingin. Dengan saling melempar bubuk berwarna diyakini bermakna obat akan menyangkah virus yang datang. Warna dari bahan tradisional terbuat dari nimba, kumkum, haldi, bilva, dan tanaman obat lain yang diresepkan oleh dokter Ayurveda. unikgaul.com
0 komentar:
Posting Komentar