Kasus siswi SMP menjadi mucikari dan menjual teman teman abgnya ke pria Hidung belang menjadi sangat ironis sebab masih kecil saja sudah mampu melakukan bisnis ilegal yang semestinya tidak perlu dilakukan anak SMP.
Namun bukan tanpa alasan atau penyebab siswi SMP yang bernama NA ini memilih untuk menjual teman temanya sendiri ke pria hidung belang, nah mau tahu apa penyebab dan alasanya simak berikut ini:
1. Berasal dari keluarga boken home
NA (15), siswi SMP swasta di Surabaya yang menjadi mucikari ternyata berasal dari keluarga broken home, begitu juga dengan para ABG yang dijualnya ke pria hidung belang.
Hal inilah menjadi salah satu faktor NA terjun ke dunia hitam. Siswi 15 tahun inipun tak canggung ketika menjual kakak kandungnya sendiri kepada ‘penggila’ gadis ingusan. Demikian diakui JT, salah satu siswa di SMP temat NA bersekolah di kawasan Jalan Gubeng, Surabaya.
“Yang saya dengar, dia (NA) itu dari keluarga broken. Tapi duitnya banyak, BB-nya saja sering ganti-ganti,” kata JT, Senin (10/6).
Hal ini diamini Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti. Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan para gadis ingusan itu menjalani praktik prostitusi, salah satunya adalah boken home.
2. Pernah dijual ke om-om
NA mengaku terjun menjadi mucikari karena pernah dijual seseorang ke pria hidung belang. Selanjutnya, dia menjalani profesi barunya itu secara mandiri, sambil terus tetap bersekolah.
“Dia (tersangka) pernah dijual orang lain. Sehingga dia paham seluk beluk profesinya itu. Tidak menutup kemungkinan ada jaringan lain, kami masih mengembangkan kasusnya. Tapi untuk sementara kami yakinkan dia bekerja secara mandiri,” terang Kasubnit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan.
Setiawan juga mengatakan, kalau pihaknya juga tengah memburu seseorang yang diakui tersangka pernah menjualnya ke pria hidung belang. “Kami juga tengah mencari seseorang yang disebut-sebut tersangka pernah menjualnya. Tapi kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terlebih dahulu,” tandas dia.
3. Telah terbiasa berhubungan seks bebas
Ada berbagai macam alasan yang menyebabkan NA (15) memutuskan hidup menjadi seorang mucikari. Salah satunya adalah, karena sudah terbiasa berhubungan seks bebas.
“Rata-rata mereka semua sudah pernah melakukan (hubungan suami istri), sehingga saat ditawari pelaku untuk mencari duit dengan mudah, mereka mau saja. Menurut korban-korbannya, toh mereka juga sudah tidak perawan,” ujar Kasubnit VC Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, di Surabaya, Senin (10/6).
Dalam kehidupan sehari-harinya, NA kerap memamerkan barang mewah yang dimilikinya, seperti berganti-ganti BlackBerry. Barang-barang mewah itu dipamerkan ke teman-temannya dengan tujuan mereka mau dijual ke pria hidung belang.
4. Mendapat uang banyak
Polisi menduga NA enjoy di bisnis prostitusi dikarenakan pengaruh dari AL (19) dan CI (21). Kedua orang itu merupakan orang yang pernah menjual NA ke pria hidung belang.
“Dari situlah, tersangka mengetahui enaknya cari uang dengan menjajakan diri. Kok enak ya cuma menghubungkan perempuan ke om-om bisa dapat uang banyak. Dari situ pula tersangka menjalani profesinya sejak enam bulan lalu dengan mengkoordinir teman-teman sekolahnya, yang kemudian menjaring ABG-ABG lain dari luar sekolahnya,” kata Kasubnit VC Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, Selasa (11/6).
Saat ini, polisi mengaku masih memburu kedua orang tersebut. “Kedua orang ini masih sering komunikasi via BBM dengan NA. Kemarin sempat kita pancing via BBM, tapi belum merespon,” ungkap dia.
5. Sebagai pelarian
Menjadi seorang mucikari dan terjun ke lembah hitam diduga menjadi pelarian NA atas berbagai persoalan yang dialaminya. NA sendiri diketahui berasal dari keluarga broken home.
“Kenapa mereka seperti itu (melacurkan diri), karena mereka dari keluarga bermasalah. Ada yang keluarganya bercerai dan menikah lagi, ada yang sering jadi pelampiasan amarah orang tuanya, ada yang sudah melakukan seks bebas dengan mantan pacarnya, bahkan karena gaya hidupnya yang mewah mereka menjadi liar dan akhirnya berani berbuat seperti itu,” terang Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti, Selasa (11/6).
Polisi sendiri mengaku belum berniat memanggil perwakilan sekolah tempat belajar NA. Alasannya, demi keamanan identitas tersangka agar bisa tetap menyelesaikan pendidikannya.
Nah itulah beberapa penyebab kenapa Na memilih untuk menjadi seorang Mucikari seperti dikutip dari situs
0 komentar:
Posting Komentar