Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Begitu pesan orang tua dahulu. Nah, kiranya soal urusan pemberantasan korupsi, Indonesia perlu belajar dari China. Negeri tirai bambu itu amat keras terhadap para koruptor.
Era pemberantasan korupsi dimulai sudah dimulai sejak masa Zhu Rongji pada 1997. Saking tegasnya Zhu pada korupsi, dia pun sempat melontarkan ucapan yang kemudian melegenda.
Era pemberantasan korupsi dimulai sudah dimulai sejak masa Zhu Rongji pada 1997. Saking tegasnya Zhu pada korupsi, dia pun sempat melontarkan ucapan yang kemudian melegenda.
"Beri saya 100 peti mati,
99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor,
dan 1 untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi," kata Zhu.
99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor,
dan 1 untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi," kata Zhu.
Hukuman keras dan tegas yang diterapkan Zhu memang tanpa pandang bulu. Tercatat sejumlah pejabat pemerintah hingga orang kaya dan berkuasa yang terbukti korupsi dihukum mati. Berikut 5 pejabat koruptor yang ditembak mati di China.
1. Wakil Walikota Hangzhou, Xu Maiyong
Xu Maiyong divonis mati. Dia dianggap Mahkamah Agung China terbukti menerima suap jutaan dollar. Vonis mati atas dirinya jatuh pada 2011 lalu. Vonis mati ini sebagai bukti bahwa pemerintah China berlaku keras atas korupsi. Xu dieksekusi pada Juli 2011.
Xu yang berusia 52 tahun disebutkan, kerap melakukan intervensi dan bermain dalam proyek-proyek di wilayahnya. Bukan apa-apa, Hangzhou merupakan kawasan di China Timur yang tengah berkembang. Jadi banyak proyek pemerintah dibangun di kota itu.
Selain bermain dalam proyek, dia juga ikut membantu pengurangan pajak. Dia terbukti menerima suap sinilai US$ 22,4 juta.
Xu yang berusia 52 tahun disebutkan, kerap melakukan intervensi dan bermain dalam proyek-proyek di wilayahnya. Bukan apa-apa, Hangzhou merupakan kawasan di China Timur yang tengah berkembang. Jadi banyak proyek pemerintah dibangun di kota itu.
Selain bermain dalam proyek, dia juga ikut membantu pengurangan pajak. Dia terbukti menerima suap sinilai US$ 22,4 juta.
2. Pejabat Kota Suzhou, Jiang Renjie
Jiang Renjie, merupakan mantan wakil Wali Kota Suzhou. Pada Juli 2011, peluru eksekutor menembus tubuhnya. Dia ditembak mati karena korupsi. Selaku pejabat negara dia dianggap lalai dan melakukan perbuatan korupsi dengan menerima suap hingga pukuhan juta dollar.
Pengadilan menilai Jiang terbukti menerima suap dari perusahaan pengembang perumahan. Usianya sudah 62 tahun. Selain penyuapan dia juga dinilai terbukti melakukan penggelapan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Pengadilan menilai Jiang terbukti menerima suap dari perusahaan pengembang perumahan. Usianya sudah 62 tahun. Selain penyuapan dia juga dinilai terbukti melakukan penggelapan dan penyalahgunaan kekuasaan.
3. Pejabat Bank, Xiao Hongbo
Xiao Hongbo, dihukum mati pada 2001. Pria berusia 37 tahun yang bekerja sebagai manajer cabang Bank Konstruksi China, salah satu bank BUMN. Dia dihukum mati Pengadilan Sichuan pada 2001. Dia dinilai telah merugikan bank itu senilai Rp 3,9 miliar.
Xiao menggunakan uang korupsi itu untuk membiayai 8 pacarnya. Dia juga menggunakan uang itu untuk bergaya hidup mewah. Dia dihukum mati pada 2001. Saat itu, 8 pacarnya menangisi kepergian bankir yang royal tersebut
Xiao menggunakan uang korupsi itu untuk membiayai 8 pacarnya. Dia juga menggunakan uang itu untuk bergaya hidup mewah. Dia dihukum mati pada 2001. Saat itu, 8 pacarnya menangisi kepergian bankir yang royal tersebut
4. Pejabat Partai Komunis, Cheng Kejie
Wakil ketua Kongres Rakyat Nasional, Cheng Kejie dihukum mati. Dia sudah meminta pengampunan kepada Presiden Zhu Rongji. Namun upaya itu tak digubris, hukuman mati tetap digelar pada tahun 2000.
Cheng terbukti menerima suap US$ 5 juta. Bukan hanya Cheng, istrinya pun Li Ping dipenjara. Pengadilan juga menyita seluruh harta kekayaan milik pasangan itu.
Cheng terbukti menerima suap US$ 5 juta. Bukan hanya Cheng, istrinya pun Li Ping dipenjara. Pengadilan juga menyita seluruh harta kekayaan milik pasangan itu.
5. Pejabat Provinsi Jiangxi, Hu Chang-qing
Hu, terbukti menerima suap berupa mobil dan uang mencapai Rp 5 miliar. Selama menjabat dia pun terbukti ikut bermain-main dalam proyek pemerintah. Vonis pengadilan berupa hukuman mati pun diberikan kepadanya dan dieksekusi pada tahun 2000.
Hu merupakan seorang pejabat di Partai Komunis China, namun korupsi membuat dia masuk penjara dan ditembak mati. Pengampunan yang diminta Hu pun tak dikabulkan. Hu dieksekusi sebagai koruptor.
Hu merupakan seorang pejabat di Partai Komunis China, namun korupsi membuat dia masuk penjara dan ditembak mati. Pengampunan yang diminta Hu pun tak dikabulkan. Hu dieksekusi sebagai koruptor.
Good News
BalasHapusIndonesia must be like this!
BalasHapusIndonesia harus dan wajib mencontoh CINA
BalasHapus