Ular yang memiliki warna kulit tidak biasa ini sering dikenal dengan “Panda Pied” karena warnanya yang terlihat seperti panda. Ular ini dijual sangat mahal, hal itu dikarenakan keunikan genetiknya, Mutasi genetik ini menyebabkan variasi genetik dari kedua pola dan warna. Saya mencampur dan mencocokkan" bahan genetik "untuk menghasilkan hewan yang menakjubkan,” kata Weaver, seperti dikutip dari Daily Mail. Weaver menambahkan kalau proses perkembangbiakan hewan ini memakan waktu yang lama hingga menghasilkan hewan yang memiliki warna kulit unik seperti itu. Ular belang berwarna hitam dan putih ini dijual dengan harga USD 16.000 atau sekira Rp 155 Juta.
2. Ular Phyton (Ular Terpanjang di Dunia)
Seekor ular Python raksasa berumur delapan tahun, dipelihara oleh Full Moon Productions di Kansas City, Amerika Serikat. Ular yang mendapatkan posisinya sebagai ular terpanjang di dunia pada Guinness World Records 2013, ular ini bernama Medusa, memiliki ukuran panjang tubuh 25 kaki (lebih dari 7 meter). Wikipedia menerangkan, python atau dikenal juga sebagai sanca kembang, merupakan ular tak berbisa yang berukuran besar.
The Guinness Book of World Records pada 1991 mencatat sanca kembang sepanjang 32 kaki (sekitar 10 meter) sebagai ular yang terpanjang (Murphy and Henderson 1997). Namun yang umum dijumpai adalah ular-ular yang berukuran 5 hingga 8 meter. Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs). Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang dan dapat hidup lebih dari 25 tahun.
3. Leptotyphlops (Ular Terkecil di Dunia)
Leptotyphlops adalah genus dari nonvenomous (ular buta) ditemukan di Amerika Utara dan Selatan, sebagian wilayah Afrika, India, dan barat daya Asia. panjang ular ini hanya sekitar 10 cm.
4. Black Mamba (Ular Tercepat di Dunia)
Ular Black Mamba terkenal karena kegesitannya dalam bergerak. Ular ini dapat bergerak seperti seseorang yang sedang berlari menggunakan sepatu roda. Kecepatannya bisa mencapai 20 km/jam. Ular ini sangat agresif saat ia berada dalam situasi yang tidak menyenangkan baginya. Beda dengan King Cobra yang terlihat defensif jika berada dalam situasi tersebut. Panjang tubuh seekor Black Mamba yang banyak tersebar di Pulau Afrika ini dapat mencapai lebih dari 4.5 meter. Ular ini biasa tinggal di pohon-pohon. Oleh karena itu, banyak orang asli Afrika yang menyebut ular ini sebagai “Tree Snake“.
5. Ular Pelangi (Ular dengan Warna Terunik)
Ular pelangi adalah sejenis ular yang termasuk anggota suku Xenopeltidae. Ular ini diberi nama demikian karena lapisan transparan pada sisiknya membiaskan warna-warni pelangi dari cahaya matahari. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama sunbeam snake atau iridescent earth snake. Sementara nama ilmiahnya adalah Xenopeltis unicolor (Schneider, 1799), merujuk pada keistimewaan sisik-sisiknya.
Ular pelangi menghuni daerah lembap dan berawa-rawa di sekitar pantai, sungai, persawahan, dan daerah berhutan; di dataran rendah hingga pegunungan di ketinggian sekitar 1300 m dpl (David and Vogel, 1997). Tidak jarang pula ditemukan di sekitar pemukiman, terutama di daerah terbuka dan berumput-rumput yang meliar. Ular ini sering bersembunyi di bawah kayu busuk, bebatuan, tumpukan serasah, atau menggali lubang dalam lumpur, tidak jauh dari air.
6. Inland Taipan (Ular Paling Berbahaya)
Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus), adalah ular asli Australia dan merupakan jenis ular tanah paling berbisa di Bumi. Ini adalah jenis ular taipan dari keluarga Elapidae. Meskipun sangat berbisa,juga sangat pemalu dan tertutup, dan lebih memilih untuk melarikan diri jika ada masalah, menggigit hanya jika terancam. setiap rata rata gigitan inland taipan, dan dapat menyuntikkan sebanyak 110 mg pada suatu waktu. Racun dari bisanya dua ratus sampai empat ratus kali racun dari ular derik, dan lima puluh kali lebih beracun daripada seekor ular kobra. Racunnya adalah neruotoxin yang berpotensi bisa membunuh manusia dewasa dalam 45 menit.
7. Cylindrophis Ruffus (Ular Berkepala Dua)
Ular kepala-dua adalah sejenis ular primitif yang tidak berbisa. Dinamai demikian, karena perilakunya manakala merasa terganggu, ular ini menegakkan ekornya seolah-olah di situlah letak kepalanya pada kenyataannya kepala yang sesungguhnya disembunyikannya di bawah gulungan badannya.
Ular ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti, Oray Totog atau Oray Teropong (Sd.), Majara (Toraja), ular Gelenggang, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Red-tailed Pipe Snake atau Common Pipe Snake, sementara nama ilmiahnya adalah Cylindrophis ruffus.
8. Chrysopelea Paradisi ( Ular Terbang)
Jake Socha dari Universitas Chicago, adalah seorang peneliti yang selama delapan tahun mengamati sejenis ular yang memiliki kemampuan melayang seperti burung. Kini ia mengungkapkan ada apa di balik rahasia terbang ular ular jenis Chrysopelea tersebut. Meski ular terbang tidak memiliki anggota badan khusus untuk terbang, tapi ular terbang mampu bergerak dengan mahir di udara. Pertama, ular tersebuta akan meratakan tubuhnya sehingga menjadi pipih dari bagian kepala hingga ekor.
Ular terbang memiliki bagian tubuh dan ekordan mereka juga memiliki tulang rusuk. Tulang rusuk ini bisa dikembangkan sehingga bentuk tubuhnya menjadi pipih. Aktifitas ini akan membuat tubuh ular mampu untuk meluncur atau melayang secara aerodinamis. Ketika ular mulai melayang, ular akan bergerak dengan pola gelombang dan membentuk huruf S di sepanjang tubuhnya, dengan cara menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Hal ini juga dilakukan agar tubuhnya terjaga hingga tetap sejajar dengan permukaan tanah.
0 komentar:
Posting Komentar