Pernikahan tidak saja berhubungan dengan perasaan cinta mencintai dan kecocokan dua insan berlainan jenis. Namun pernikahan melibatkan sebuah keyakinan yang terdapat kebudayaan setiap kelompok masyarakat yang ada di dunia. Keyakinan akan sebuah ajaran, keyakina bahwa dengan melakukan pernikahan akan mendatangkan sebuah kebaikan. Tetapi dibalik keyakinan dan tradisi tersebut terdapat sebuah keunikan, seperti yang dirangkum oleh unikgaul.com berikut:
1. Pernikahan dan Binatang di India
Tradisi pernikahan yang terjadi di India cukup unik dan aneh, meski memang India merupakan salah satu negara yang dikenal dengan keragaman keyakinan dan budayanya. Di sebagian India terdapat sebuah tradisi yang memaksa para perempuan untuk menikah dengan binatang. Mereka percaya pernikahan tersebut akan mengusir roh-roh jahat yang ada di lingkungan sekitar mereka. Bahkan jika ada bayi yang terlahir dengan gigi yang menemembus gusi, dan berwajah tidak cantik atau tidak normal, dipercaya bahwa bayi tersebut dikuasai (dirasuki) oleh roh jahat.
Sehingga salah satu cara untuk mengusirnya adalah menikahkan seorang gadis dengan seekor binatang, biasanya berupa kambing ataupun anjing. Meskipun demikian pernikahan ini berlangsung dengan meriah, lengkap dengan suasana pesta yang mewah. Namun yang melegakan dari pernikahan ini adalah pengantin perempuan tidak harus benar-benar menjadi isteri dari binatang tersebut atau bahkan hingga melakukan berbagai kewajiban sebagai seorang isteri. Gadis tersebut bebas menikah dengan laki-laki yang dicintainya’
2. Menggigit Sebuah Biskuit di Leher Anak Laki-Laki di Yunani
Yunani tanah para dewa dan negeri para filsuf, memiliki sebuah tradisi unik yang dilakukan oleh kaum perempuan sebelum mereka melakukan pernikahan. Namun keunikan ini bisa berubah menjadi sebuah pelecehan ataupun paksaan, karena mereka (kaum perempuan) akan memeluk seorang bocah lelaki (belum baligh) untuk diciumi di atas pangkuan mereka. Tidak hanya itu saja, di bagian leher bocah tersebut dipasangi kalung biskuit, untuk digigit hingga terlepas oleh calon pengantin perempuan.
Pengantin perempuan tersebut nantinya akan dibawa oleh sang suami ke tempat tinggal mereka yang sederhana. Dan ketika berada di depan pintu rumah, mereka melumuri pintu tersebut dengan madu dan beberapa bahan yang lengket. Setelah itu pengantin perempuan akan melemparkan buah delima hingga pecah di permukaan pintu. Dan jika ada biji buah delima yang menempel di permukaan pintu tersebut, maka dipercaya bahwa perempuan tersebut akan memiliki banyak anak.
3. Ukiran Bebek Dari Kayu di Korea
Tradisi pernikahan di Korea berbeda dengan poin yang di atas. Para pengantin laki-laki di Korea meminta restu dan doa dari para undangan pernikahan mereka dengan meminta untuk dihadiahi sebuah ukiran bebek ataupun angsa yang terbuat dari kayu. Di Korea sosok angsa dipercaya sebagai simbol kesetiaan, sementara bebek menyimbolkan kebahagiaan. Setelah pesta pernikahan usai para pasangan pengantin baru tersebut akan menyimpan dan menempatkan dua ukiran kayu bebek ataupun angsa secara berhadapan. Jika bebek/angsa tersebut dihadapkan saling bertatapan maka dipercaya pernikahan mereka akan berlangsung lama, namun jika dua ukiran unggas berhadapan saling membelakangi maka diyakini pasangan pengantin tersebut akan mendapatkan prahara di dalam perjalanan rumah tangga mereka.
4. Calon Pengantin Tidak Boleh Masuk ke Kamar Mandi di Malaysia
Tradisi sebelum pernikahan yang terakhir ini berlangsung di negara tetangga Indonesia, Malaysia. Tradisi ini melarang kedua calon pengantinnya untuk memasuki kamar mandi selama 72 jam sebelum melangsungkan pernikahan. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Tidong di Malaysia selama berabad-abad. Bahkan kedua calon pasangan pengantin tersebut saling mengawasi agar masing-masing tidak melakukan kecurangan. Kedua pasangan ini selama masa ritual ini dibiarkan kelaparan dan hanya diberikan sedikit air minum.
5. Menggemukkan Pengantin Perempuan di Mauritania
Tradisi menggemukan tubuh pengantin perempuan ini terdapat di Mauritania, mereka menyebutnya dengan Leblough. Tradisi ini membuktikan bahwa tidak semua kaum lelaki di dunia menyukai perempuannya bertubuh semampai, proporsional, langsing dan atletis, karena ternyata di barat laut Afrika, tepatnya Mauritania kaum lelaki menyukai perempuan yang bertubuh gemuk untuk dijadikan isterinya. Sehingga tidak heran para perempuan di Mauritania berusaha menambah berat badan mereka, tak peduli itu berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Karena semakin gemuk, maka semakin banyak pria yang berniat untuk menikahinya.
sumber : uniknya.com
wah tradisi pernikahan yang unik, beda negara beda budaya ya gan :D
BalasHapus