Permata arsitektur dari budaya Asia kuno tengah berjuang menghadapi masalah. Dengan kata lain, peninggalan ini terancam hilang akibat tekanan modernisasi Asia yang cepat. Ekspansi ekonomi, serangan wisatawan, perang, dan tidak adanya perawatan adalah sederet masalah yang dihadapi banyak peninggalan kuno di Asia.
"Kami melihat peradaban milenium melaju dengan kecepatan luar biasa," kata Vishakha N Desai, Presiden Asia Society, seperti dikutip dari AFP, Jumat (4/5/2012).
Para ahli menemukan upaya pelestarian arsitektur di Asia kurang terkoordinasi dan terarah. UNESCO sendiri hanya berfokus di peninggalan arkeologi yang ada di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika Serikat, bukan tempat-tempat di Amerika Latin atau Asia. Global Heritage Fund mengatakan hal ini karena 80 persen peninggalan Warisan Budaya UNESCO berada di 10 negara terkaya di dunia yang berada di Eropa dan Amerika Serikat.
"Sepuluh peninggalan ini mewakili sebuah fragmen dari harta yang terancam punah di Asia," tutur Jeff Morgan, Direktur Eksekutif The Global Heritage Fund, seperti dikutip dari AFP, Jumat (4/5/2012).
"Kami melihat peradaban milenium melaju dengan kecepatan luar biasa," kata Vishakha N Desai, Presiden Asia Society, seperti dikutip dari AFP, Jumat (4/5/2012).
Para ahli menemukan upaya pelestarian arsitektur di Asia kurang terkoordinasi dan terarah. UNESCO sendiri hanya berfokus di peninggalan arkeologi yang ada di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika Serikat, bukan tempat-tempat di Amerika Latin atau Asia. Global Heritage Fund mengatakan hal ini karena 80 persen peninggalan Warisan Budaya UNESCO berada di 10 negara terkaya di dunia yang berada di Eropa dan Amerika Serikat.
"Sepuluh peninggalan ini mewakili sebuah fragmen dari harta yang terancam punah di Asia," tutur Jeff Morgan, Direktur Eksekutif The Global Heritage Fund, seperti dikutip dari AFP, Jumat (4/5/2012).
1. Ayutthaya, Thailand
Ayutthaya ialah Ibu Kota Provinsi Ayutthaya, Thailand, yang berpenduduk sekira 65.000 jiwa (pada tahun 2000). Kota ini didirikan oleh Raja U-Tong pada 1350 untuk menjadi ibu kota kerajaannya, Kerajaan Ayutthaya di Siam.
Pada 1767, kota ini dihancurkan oleh pasukan Burma, dengan reruntuhan kota lamanya kini dikenal sebagai taman bersejarah Ayutthaya. Taman Bersejarah Ayutthaya kini menjadi peninggalan Warisan Budaya UNESCO, yang dijuluki "Venesia dari Timur".
Pada 1767, kota ini dihancurkan oleh pasukan Burma, dengan reruntuhan kota lamanya kini dikenal sebagai taman bersejarah Ayutthaya. Taman Bersejarah Ayutthaya kini menjadi peninggalan Warisan Budaya UNESCO, yang dijuluki "Venesia dari Timur".
2. Fort Santiago, Filipina
Fort Santiago adalah sebuah benteng yang dibangun penakluk dari Spanyol, Miguel Lopez, sebagai awal membangun kota yang kini menjadi Ibu Kota Filipina, Manila. Benteng ini merupakan bagian dari struktur tembok Kota Manila dan menjadi salah satu peninggalan sejarah yang paling penting di Manila. Banyak pahlawan Manila yang terkenal kehilangan nyawa di benteng ini pada masa kolonial Spanyol dan Perang Dunia II.
3. Kashgar, China
Kashgar merupakan sebuah kota oasis yang berada di sebelah barat China. Dulunya, kota ini berada di jalur sutra, jalur perdagangan Asia yang terkenal. Bahkan kini, Kashgar adalah satu-satunya kota jalur sutra yang tersisa di China.
4. Mahasthangarh, Bangladesh
Mahasthangarh adalah peninggalan arkeologi kota yang paling awal ditemukan di Bangladesh. Desa Mahasthan terletak di Thana Shibganj Distrik Bogra, memuat reruntuhan dari kota kuno yang disebut Pundranagara atau Paundravardhanapura di teritori Pundravardhana.
5. Mes Aynak, Afghanistan
Mes Aynak adalah biara Buddha kuno yang terletak 25 mil sebelah tenggara Kabul, Ibu Kota Afghanistan. Fungsinya sebagai biara Buddha tergantikan oleh tambang tembaga yang ditemukan di peninggalan yang sama. Kini, Mes Aynak menjadi pusat pelatihan Al-Qaeda di Afganistan dan terancam akan semakin hancur akibat perang berkepanjangan.
6. Myauk-U, Myanmar
7. Plain of Jars, Laos
Plain of Jars adalah situs arkeologis megalitik di Laos yang tersebar di dataran tinggi Xieng Khouang. Situs megalitik ini disebut Plain of Jars karena tersebarnya ribuan guci zaman purba yang dikelilingi padang rumput dan pemandangan perbukitan..
8. Preah Vihear, Kamboja
Kuil Preah Vihear adalah kuil Khmer yang terletak di bukit setinggi 525 di Pegunungan Dângrêk, Provinsi Preah Vihear, Kamboja dan dekat distrik Kantharalak, Thailand. Pada 1962, kuil ini di dipersengketakan antara Thailand dan Kamboja. Mahkamah Internasional memutuskan untuk menyerahkan kepemilikan kuil ini kepada Kamboja.
9. Rakhigari, India
Rakhigarhi adalah sebuah desa yang penuh kekayaan arkeologi di India, 150 kilometer dari Kota New Delhi. Pada 1963, para arkeolog menemukan bahwa desa ini menjadi bagian dari peradaban awal Indus, yang menjadi nenek moyang dari bangsa India. Sejak 1997, penggalian dilakukan di desa ini dan ditemukan bermacam-macam artefak berumur lebih dari 5.000 tahun. Perhiasan kuno yang terbuat dari emas, batu mulia, dan kerang juga banyak ditemukan di desa ini.
Taxila adalah situs arkeologi penting di Pakistan yang menyimpan reruntuhan kuno Kota Gandharan serta disinyalir dahulu kala menjadi pusat agama Hindu dan Buddha. Hingga kini, tempat ini masih dianggap sebagai pusat sejarah dan keagamaan yang sakral di Pakistan. Situs ini terancam hilang karena ancaman perang, tekanan pembangunan, dan tidak adanya pengurusan dari pihak pemerintah setempat.
0 komentar:
Posting Komentar