Serra da Capivara National Park di timur laut Brasil adalah rumah bagi banyak rock shelter yang dihiasi dengan lukisan gua. Lukisan prasejarah ini termasuk adegan ritual, berburu, lukisan pohon dan hewan capivaras (Kapibara merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada). Beberapa ilmuwan percaya bahwa lukisan gua disini diciptakan 25.000 tahun yang lalu. Hal ini dibantah oleh beberapa ahli genetika karena hal ini akan bertentangan dengan tanggal dari pemukiman manusia pertama di Amerika yang telah diterima secara umum.
6. Laas Gaal
Laas Gaal adalah kompleks gua dan rock shelter di barat laut Somalia yang mengandung beberapa seni batu paling awal yang dikenal di Tanduk Afrika dan benua Afrika pada umumnya. Lukisan prasejarah ini diperkirakan berasal antara 11.000 dan 5.000 tahun lalu. Lukisan-lukisan ini menunjukkan sapi dalam upacara disertai dengan manusia, anjing peliharaan dan bahkan jerapah. Lukisan-lukisan gua yang sangat baik diawetkan mempertahankan garis yang jelas dan warna yang kuat.
5. Tadrart Acacus
Tadrart Acacus membentuk pegunungan di gurun Sahara barat Libya. Daerah ini dikenal untuk lukisan batu yang berasal dari 12.000 SM sampai 100 Masehi. Lukisan prasejarah ini mencerminkan lingkungan yang berubah dari gurun Sahara yang dahulu memiliki iklim yang lebih basah. Sembilan ribu tahun yang lalu Sahara adalah lingkungan yang hijau dengan danau dan hutan serta kawanan besar binatang liar seperti jerapah, gajah dan burung unta, seperti yang ditunjukkan oleh lukisan batu di Tadrart Acacus.
4. Gua Chauvet
Gua Chauvet di Perancis selatan berisi beberapa lukisan prasejarah yang dikenal di dunia. Berdasarkan penanggalan radiokarbon lukisan tertua di gua ini mungkin hingga 32.000 tahun. Gua itu ditemukan pada tahun 1994 oleh Jean-Marie Chauvet dan timnya dari speleologists. Lukisan-lukisan ini berisi gambar hewan seperti ibex, raksasa, kuda, singa, beruang, badak dan singa. Teknik canggih seperti penggunaan perspektif jelas ditunjukkan dalam 'panel of horses' yang menunjukkan beberapa hewan dibidang yang sama.
3. Lukisan Batu Kakadu
Terletak di Northern Territory di Australia, Taman Nasional Kakadu berisi salah satu konsentrasi terbesar dari situs seni Aborigin Australia. Sekitar 5000 situs seni telah ditemukan di sepanjang lereng Kakadu dan pada outliers rock. Lukisan prasejarah Aborigin diperkirakan berkisar antara 20.000 tahun hingga baru-baru ini meskipun sebagian besar lukisan berusia kurang dari 1500 tahun. Situs di Ubirr memiliki beberapa contoh terbaik dari "Seni sinar X (X-ray art)" di dunia. Aborigin tidak hanya melukis organ luar tetapi juga tulang dan oragan internal binatang.
2. Gua Altamira
Ditemukan pada akhir abad 19, Gua Altamira di Spanyol utara adalah gua pertama di mana lukisan prasejarah ditemukan. Lukisan-lukisan itu memiliki kualitas luar biasa sehingga masyarakat ilmiah meragukan otentisitas mereka dan bahkan menuduh penemunya, Marcelino Sanz de Sautuola melakukan pemalsuan. Banyak orang yang tidak percaya bahwa manusia prasejarah memiliki kapasitas intelektual untuk memproduksi segala jenis ekspresi artistik. Namun pada tahun 1902 lukisan-lukisan ini terbukti asli. Lukisan arang dan oker dari kuda, bison dan cetakan tangan di Gua Altamira adalah salah satu lukisan gua terbaik yang terawetkan di dunia.
1. Lukisan Lascaux
Dijuluki "Kapel Sistina prasejarah", Gua Lascaux adalah kompleks gua di barat daya Prancis dihiasi dengan beberapa lukisan gua yang paling mengesankan dan terkenal di dunia. Lukisan prasejarah Lascaux diperkirakan berusia 17.000 tahun. Sebagian besar lukisan gua terletak cukup jauh dari pintu masuk dan logikanya telah diciptakan dengan bantuan penerangan lilin. Lukisan gua yang paling terkenal adalah The Great Hall of the Bulls di mana sapi, kuda, dan rusa digambarkan. Salah satu sapi dalam lukisan memiliki panjang 5,2 meter (17 kaki), ini adalah lukisan hewan terbesar yang pernah ditemukan dalam gua.
Karena kerusakan yang diakibatkan oleh terlalu banyaknya orang yang mengunjungi gua ini, lukisan Lascaux telah secara permanen tertutup untuk umum. Pemerintah Prancis telah membangun Lascaux II dekat lokasi di mana wisatawan dapat melihat salinan gua aslinya.
keren ni.. kalau di indonesia, byk situs pra sejarah sebenarnya.. cuman kurang banyak yg mencari, dan melestarikan..
BalasHapus