1. Saddam Hussein
Saddam Hussein dilahirkan di Kota Al-Awja, Irak, pada 28 April 1937. Sesuai dengan namanya dalam bahasa Arab, Saddam berarti keras kepala atau dia yang menantang. Itu sebabnya, mantan diktator Irak itu punya banyak musuh di berbagai belahan dunia, terutama Amerika Serikat dan sekutunya Israel.
Saddam juga kerap bersinggungan dengan negara Arab lain. Bangsa Iran bahkan digempurnya pada 1980. Dia juga dituding telah menghabisi ribuan nyawa kaum Syiah. Pemerintahan Saddam juga menindas gerakan-gerakan dianggapnya mengancam, khususnya gerakan muncul dari kelompok-kelompok etnis atau keagamaan memperjuangan kemerdekaan mereka.
Atas tindakan ini, dia dihukum mati atas tuduhan kejahatan pada kemanusiaan. Pemerintah Amerika akhirnya menangkap Saddam sembilan tahun lalu. Setengah warga dunia lega mendengar dia telah dieksekusi.
2. Benito Mussolini
Nama lengkapnya Benito Amilcare Andrea Mussolini. Dia dikenal diktator Italia pada 1922. Lelaki kelahiran Dusun Predappio, Kora Forli pada 29 Juli 1883. Dia penganut fasisme. Banyak orang tidak menyukai tindakan dia sebab dinilai bertentangan dengan masyarakat. Misalnya, saat Italia menyatakan perang pada pemerintahan Ottoman, dia malah menyebarkan selentingan perdamaian.
Awal abad ke-19, Mussolini membentuk gerakan Baju Hitam untuk membuat keributan. Anggotanya terdiri dari kumpulan penjahat, kriminal, dan preman. Dia mulai mengembangkan arah pemikirannya menjadi penentang utama pemerintah Italia. Mussolini dan kelompok fasisnya mulai mendapat pengaruh hingga Raja Vittorio Emanuele III akhirnya memberikan jabatan pemerintahan padanya.
Berada di tampuk kekuasaan membuat Mussolini lupa diri dengan menyerang bangsa kulit hitam sebab dinilai kelas rendah dan dia merasa tidak pantas berbagi dunia. Dia hendak menghabisi ras itu, persis cara Adolf Hitler menghabisi Yahudi.
Mussolini akhirnya ditangkap dan dieksekusi. Mayatnya sempat disimpan satu dekade untuk menunjukkan pada pengikut setia Mussolini agar menyerahkan diri.
3. Vladimir Lenin
Nama aslinya Vladimir Ilyich Ulyanov. Dia dikenal pemimpin revolusioner komunis Rusia. Meski aliran politiknya tegas, namun nama panggilan Lenin ternyata diambil dari nama Sungai Lena di Siberia. Sungai ini terkenal bersih, indah, sejuk, namun alirannya deras, dan berbahaya.
Lenin berkali-kali mengadakan pemberontakan kaum buruh di negaranya. Dia menyebabkan revolusi Rusia menumbangkan kediktatoran Tsar Nikolas II. Lenin sempat hendak dibunuh oleh lawan politiknya tapi dia berhasil bertahan hidup. Dia meninggal sebab sakit dan mengalami stroke hingga empat kali.
4. Mao Zedong
Mao Zedong merupakan pemimpin Partai Komunis China. Dia menjadi Presiden Republik Rakyat China pada 1949.
Pada masa dia berkuasa, rakyat China hidup di bawah tekanan tangan besinya. Rakyat kelaparan, ekonomi China hancur, puncaknya terjadi perang saudara di Negeri Tirai Bambu itu. Sekitar 500 ribu orang tewas dan se-China mengutuk dia. Rakyat negeri itu menginginkan hidup Mao berakhir. Mao meninggal sebab sakit, dipercaya kutukan rakyatnya sendiri.
5. Pol Pot
Nama aslinya Saloth Sar, biasa dipanggil Pol Pot. Dia menjadi perdana menteri Kamboja periode 1976-1979 dan memimpin Khmer Merah, cabang militer Partai Komunis Kampuchea. Tidak ingin digulingkan dari kekuasaannya, Pol Pot menjadi pemegang kuasa partai komunis itu dan memerintahkan untuk membelot dari pemerintahan. Terjadi perang saudara di Kamboja. Pol Pot membantai sekitar dua juta orang dari perang itu.
Hingga kini jika nama Pol Pot disebut masih membuat merinding rakyat Kamboja. Dia meninggal sebab serangan jantung dan mayatnya dibakar.
0 komentar:
Posting Komentar